Masya Allah kenapa bisa jadi seperti ini, terluncur pertanyaan dari mulut anak anak desa ini ketika menyaksikan kondisi alam desanya yang tidak terjamah selama ini. Karena anak anak desa ini sudah terlanjur dapat warisan seperti ini dari para pendahulunya.
Akhirnya persoalan yang sebenarnya bagaimana sih kita dahulunya memperlakukan alam desa ini dalam kaitannya dengan warisan bagi anak cucu di desa ini. Dengan kata lain, pertanyaannya adalah apa yang telah kita lakukan pada alam ini? Apakah kita telah bersikap ramah terhadap alam ini?
Sebab, keramahan kita dalam memperlakukan alam lebih lanjut akan berdampak pada keramahan alam itu sendiri kepada kita nantinya, keduanya menciptakan hubungan timbal balik.
Oleh karena itu, jawaban atas pertanyaan itu adalah bagaimana kita bersama berpikir bijak dan menjalin hubungan harmonis dengan alam desa kita, bukan bagaimana alam menjalin hubungan dengan kita.
Akhirnya persoalan yang sebenarnya bagaimana sih kita dahulunya memperlakukan alam desa ini dalam kaitannya dengan warisan bagi anak cucu di desa ini. Dengan kata lain, pertanyaannya adalah apa yang telah kita lakukan pada alam ini? Apakah kita telah bersikap ramah terhadap alam ini?
Sebab, keramahan kita dalam memperlakukan alam lebih lanjut akan berdampak pada keramahan alam itu sendiri kepada kita nantinya, keduanya menciptakan hubungan timbal balik.
Oleh karena itu, jawaban atas pertanyaan itu adalah bagaimana kita bersama berpikir bijak dan menjalin hubungan harmonis dengan alam desa kita, bukan bagaimana alam menjalin hubungan dengan kita.
Bertolak dari fakta ini, dapat disimpulkan bahwa kita sebagai manusia dan alam pada dasarnya merupakan satu kesatuan. Keduanya bukan merupakan dua entitas yang terpisah.
Dengan paradigma seperti ini, maka kita akan menghargai alam desa ini sama dan setara dengan penghargaan kita terhadap diri sendiri. Sehingga kondisi itu akan mempengaruhi kita dalam menggunakan teknologi sebagai sarana untuk menghargai alam, bukan hanya sebagai sarana eksploitasi sumber daya alam semata.
Teknologi yang kita gunakan nantinya adalah teknologi yang bersifat ramah lingkungan sebagai perwujudan dari usaha untuk menghargai alam itu sendiri.
mmmhhh....butuh kepedulian memang dari kita semua sebagai warga desa tercinta.
2 komentar:
Betul Cak....kenemenen wong-wong saiki, wes...ayo podo tobat...ojo rakus maneh sampe ngrusak deso panggonane omah dewe
Duh, kapital memang susah untuk dibendung. Teruskan perjuangan, Cak...
Posting Komentar