10 Maret 2009

Cukup lima menit .....

Akhirnya harus berhubungan juga dengan tukang kunci satu ini yang biasa mojok di pinggir Jl.Usman Sadar Gresik , dimana saat itu harus mengejar waktu maghrib harus sudah dirumah.Dengan hanya menggunakan sebuah senter, kikir dan main perasaan si tukang mulai mengerjakan duplikat kunci...srek.. esrek...esrek...kemudian coba dimasukkan sekali dua kali biar tahu pas tidaknya...

Selesai sudah masalahku yang kehilangan kunci motor saat jelang maghrib kala itu. Hemhh..cepat sekali ya..mas cukup lima menit dan selembar Rp.10.000, padalah waktu yang kuhabiskan untuk mencari si kunci yang hilang mungkin +/- 30 menit tapi sudahlah aku harus segera sampai di rumah....

Sosialisasi Ekplorasi Lengowangi 2 oleh JOB P-PEJ (Jilid 2)


Dilaksanakan dan difasilitasi oleh kantor kecamatan Kebomas pada Jum'at, 6/3 sosialisasi sumur ekplorasi lengowangi 2 oleh JOB P-PEJ jilid 2 dihadiri oleh perangkat desa sekecamatan Kebomas. Pihak JOB P-PEJ mengawali dengan menyampaikan kronologis kejadian terjadinya semburan lumpur pada saat pengeboran di kedalaman 1850 feet dari 4500 feet yang direncanakan di akhir tahun 2008 kemarin. Dan dalam waktu 5 hari sudah bisa dikendalikan dengan ditutup semen cor dengan ketebalan 10 mtr, sehingga diharapkan warga sekitar tidak perlu kuatir. Karena pihak JOB P-PEJ akan melanjutkan kegiatan uji kandungan materi dilaksanakanlah sosilasisi jilid 2 ini.
Adalah pasal 33 UUD 1945 ayat 3 "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat".
yang dijadikan dasar oleh BP Migas untuk menunjuk pihak JOB P-PEJ sebagai pelaksana ekplorasi sumur lengowangi 2 ini.
Diuraikan juga secara umum prosentase pembagian hasil dari pendapatan sumur ini setelah melalui mekanisme yang telah diatur oleh Menkeu RI, dimana disebutkan bahwa kabupaten penghasil mendapatkan 6%.
Pada saat sesi diskusi/tanya jawab banyak yang menekankan kembali masalah jaminan atas kesediaan bertanggung jawab pihak JOB P-PEJ mengacu pada kondisi korban lumpur Porong yang sampai saat ini masih banyak ketidak kejelasan penyelesaiannya.
Dan mayoritas dari perangkat desa sekecamatan Kebomas yang hadir mengklaim kalau lokasi desanya adalah masuk daerah (ring) terdampak, sehingga juga menuntut kompensasi kepada pihak JOB P-PEJ.
Dari desa Sekarkurung dan Klangonan sebagai desa dimana sumur berada lebih banyak menuntut langkah kongkret pada JOB P-PEJ atas permasalahan yang saat ini terjadi di desanya seperti jalan yang rusak akibat longsoran, masalah tenaga kerja dan masalah Community Development (CD) serta mengajak untuk melaksanakan istighosah bersama sebelum pelaksanaan pekerjaan berikutnya dimulai, dan juga merupakan ritual wong nggersik, wong pegiren sekitarnya khususnya.

04 Maret 2009

Kenapa bisa jadi seperti ini....?


Masya Allah kenapa bisa jadi seperti ini, terluncur pertanyaan dari mulut anak anak desa ini ketika menyaksikan kondisi alam desanya yang tidak terjamah selama ini. Karena anak anak desa ini sudah terlanjur dapat warisan seperti ini dari para pendahulunya.
Akhirnya persoalan yang sebenarnya bagaimana sih kita dahulunya memperlakukan alam desa ini dalam kaitannya dengan warisan bagi anak cucu di desa ini. Dengan kata lain, pertanyaannya adalah apa yang telah kita lakukan pada alam ini? Apakah kita telah bersikap ramah terhadap alam ini?
Sebab, keramahan kita dalam memperlakukan alam lebih lanjut akan berdampak pada keramahan alam itu sendiri kepada kita nantinya, keduanya menciptakan hubungan timbal balik.

Oleh karena itu, jawaban atas pertanyaan itu adalah bagaimana kita bersama berpikir bijak dan menjalin hubungan harmonis dengan alam desa kita, bukan bagaimana alam menjalin hubungan dengan kita.

Bertolak dari fakta ini, dapat disimpulkan bahwa kita sebagai manusia dan alam pada dasarnya merupakan satu kesatuan. Keduanya bukan merupakan dua entitas yang terpisah.

Dengan paradigma seperti ini, maka kita akan menghargai alam desa ini sama dan setara dengan penghargaan kita terhadap diri sendiri. Sehingga kondisi itu akan mempengaruhi kita dalam menggunakan teknologi sebagai sarana untuk menghargai alam, bukan hanya sebagai sarana eksploitasi sumber daya alam semata.
Teknologi yang kita gunakan nantinya adalah teknologi yang bersifat ramah lingkungan sebagai perwujudan dari usaha untuk menghargai alam itu sendiri.
mmmhhh....butuh kepedulian memang dari kita semua sebagai warga desa tercinta.

Sekarkurung Gresik's Fan Box

Sekarkurung Gresik © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute