29 November 2010

Besar, bulane akeh buwuhan...!

Bagi masyarakat Jawa, Bulan Besar (Dzulhijjah) seperti saat ini dianggap sebagai bulan yang sangat istimewa dan baik. Banyak yang memilih untuk melaksanakan hajatan seperti menikah, mengkhitankan anak pada bulan ini. Sehingga dimana mana dipinggir jalan banyak terpasang janur kuning sebagai penanda disekitar itu ada orang punya hajatan.

Seperti biasanya , pada bulan besar kali ini tentunya yang namanya undangan pernikahan ataupun khitanan dari para kerabat, tetangga, teman seperti dengan sendirinya berdatangan.
Konsekuensinya kalau sudah begini, tentunya harus menyisihkan waktu untuk menghadiri undangan-undangan itu dan juga menyediakan anggaran khusus untuk "buwuh" kepada yang mengundang tsb. Di ngGersik istilah "buwuh" sering digunakan masyarakatnya sebagai arti lain dari istilah "kondangan".

Belum lagi bilamana yang punya hajatan adalah masih kerabat sendiri, maka buwuhane akan menjadi double. Untuk para kaum "wedok" akan "buwuh" sendiri, sementara kaum "lanang" juga "buwuh" sendiri. Hanya saja biasanya bedanya bilamana kaum wedok kebanyakan dalam bentuk bahan mentah/sembako (mis; beras, minyak goreng, gula pasir, dll) sedangkan kaum "lanang" lebih praktis lagi yakni dalam bentuk "mentahan" atau uang dalam amplop.

Di ngGersik tradisi "buwuh" ini baik itu di desa maupun kota ternyata memiliki nilai atau jaminan sosial tertentu bagi masyarakatnya dan juga merupakan wujud solidaritas sebagai anggota masyarakat terhadap kerabat, tetangga, teman atau anggota masyarakat lainnya yang sedang punya hajatan, dengan kata lain tradisi"buwuh" itu sendiri adalah untuk membantu meringankan beban yang punya hajatan.


Upacara bendera senin pagi....

Saat senin pagi perjalananku ketika akan melakukan aktiftitas rutin sedikit terusik dengan adanya teriakan lantang dari seorang siswa putra dari sebuah sekolah tingkat dasar di Jln.Arif Rahman Hakim Gresik yang ternyata dia sedang bertugas sebagai komandan upacara bendera setiap hari senin pagi di sekolahannya. Sejenak mencoba menghentikan perjalananku hanya untuk melihat prosesi jalannya upacara bendera tersebut yang mana sudah sangat lama sekali tidak pernah aku rasakan.

Banyak sebenarnya yang dapat dipetik dari dilaksanakannya upacara bendera tersebut yang pasti sebagai media untuk mendisiplinkan siswa dalam suatu kegiatan bersama. Sekaligus sarana menginformasikan hal-hal yang ada di sekolah. Seperti pengumuman-pengumuman, pemberian prestasi kepada siswa yang berprestasi, dan ajang kekompakan antar siswa dalam barisan. Terlihat ada barisan yang rapi dan tidak rapi sehingga penekanan upacara tetap ada pada disiplin. Bila disiplin itu telah dapat ditegakkan, maka hal-hal lainnya akan mengikuti.
Nampaknya disiplin memang harus ditegakkan dengan serius dan penuh konsistensi.

Manfaat lain dari dilaksanakannya upacara bendera ini adalah tetap memupuk jiwa nasionalisme dari para generasi penerus bangsa ini, dengan berdiri tegak dan memberi hormat saat bendera merah putih dikibarkan sekaligus diiringi menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya". Kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa dan pembacaan teks Pancasila dan pembukaan UUD 1945.
Pemandangan yang membuatku teringat saat masa masa sekolah dulu mmmhh..itu sudah 20 tahunan yang lalu.

Upacara bendera ini harus terus dilakukan disekolah-sekolah kita. Kehadirannya harus terus semakin disempurnakan agar anak bangsa ini menghargai pentingnya disiplin, menghargai jasa para pahlawannya, dan yang paling penting mengajak siswa untuk senantiasa bangga akan bangsanya....bangsa Indonesia.

Semoga anak didik kita mampu menerapkan pelajaran upacara bendera ini dalam kehidupannya sehari-hari kelak. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu mengatur dirinya sendiri, mandiri, dan mempunyai disiplin yang tinggi. Kita harus belajar dari para negara besar itu, dan sadarlah kita adalah bangsa yang besar yang sudah seharusnya tidak mudah terpecah belah oleh hasutan para penjajah gaya baru di era globalisasi ini.

05 November 2010

Pray for Indonesia

Sekarkurung Gresik's Fan Box

Sekarkurung Gresik © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute